Selasa, 27 September 2011

Bepe Sebut Alasan Timnas Kecewa PadaWim

Pelatih timnas Indonesia Wim Rijsbergen tengah mendapat sorotan setelahberkembang kabar ada pemain yang enggan bermain di bawah asuhannya. Kabar awal menyebutada tujuh pemain yang memboikot pelatih asal Belanda itu. Salah satunya adalah Kapten sekaligus striker Indonesia, Bambang Pamungkas. Dalam situs pribadinya, Bepe -sapaan Bambang- menjelaskan alasan kekecewaan dia dan rekan-rekannya pada Wim. "Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain. Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yg menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim ditim nasional," demikian tulis Bepe, Minggu, 11 September 2011. Ditambahkan sang Kapten, jika bentuk protes pada Wim ini bukan timbul dari provokasi pelatih sebelumnya, Alfred Riedl. Para pemain sudah mulai tidak senang dengan kepemimpinan Wim setelah pertandingan melawan Bahrain pada 6 September 2011 sekitar pukul 24.00. Sedangkan Bepe dan dua pemain, Firman Utina serta Markus Horison (Markus Haris Maulana), baru bertemu dengan Riedl pada 7 September. Pernyataan ini sekaligus menumbangkan kabar yang menyebut ada tujuh pemain yangbertemu dengan Riedl hari itu. Bepe bahkan menampilkan bukti foto mereka yang berisi Bepe, Markus, Firman, Riedl, dan mantan asisten pelatih Wolfgang Pikal. "Pertemuan saya, Firman, Markus,Wolfgang dan Alfred sendiri lebihkepada ucapan perpisahan dalamkapasitas sebagai sahabat, tidak lebih dan tidak kurang. Dan apakah ada yg salah mengenai hal tersebut, saya rasa tidak. Jika dilihat dari waktu pertemuannya, mungkin memang sedikit kurangtepat, akan tetapi pada kenyataannya hanya pada hari itusaya mempunyai kesempatan untuk dapat bertemu dengan Alfred. Jika saya tidak melakukannya sore itu, mungkin saya tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal kepada Alfred Riedl,".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar