Selasa, 11 Oktober 2011

PERSIJA dan PERSIB





Menanti Kiprah Maung Rasa Macan

Persib Bandung dan Persija Jakarta, tak hanya menyedot perhatian suporter kedua tim. Secara umum publik sepak bola nasional pun kerap menaruh perhatian besar ketika kedua tim bertemu di lapangan.

Pertemuan Persib dan Persija memang selalu menarik ditunggu layaknya ketika publik sepak bola Spanyol menanti Barcelona dan Real Madrid bersua diatas lapangan hijau ataupun publik sepak bola Skotlandia menyaksikan duel Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers dalam Old Firm Derby yang sarat isu-isu diluar urusan sepak bola.

Perseteruan Maung Bandung dan Macan Kemayoran kian meruncing karena faktanya terjadi persaingan diantara kedua suporter. Bahkan pernah menyita perhatian pemerintah pusat yang sempat mengimbau kedua belah pihak suporter untuk berdamai.

Musim ini, Persib dan Persija secara tidak langsung sudah terlibat ‘bentrok’ yang ditandai oleh kepindahan lima pilar Persija musim lalu, M. Nasuha, M. Ilham, Toni Sucipto, Jendri Pitoy dan Aliyudin.

Kelimanya menyebrang dari Macan Kemayoran ke Maung Bandung atas nama profesionalisme dan tak memedulikan hujatan yang mungkin bakal mereka terima ketika mesambangi Jakarta.

Atas nama profesionalisme pula pemain yang pindah kostum dari Persija ke Persib atau sebaliknya rela dicap pengkhianat. Hal itu dirasakan oleh Atep yang memilih kembali ke Persib setelah menggembleng diri di Persija.

Lalu Salim Alaydrus dan Erik Setiawan yang memutuskan pindah ke Persija pada musim 2009/2010 setelah beberapa musim membela Maung Bandung.

Dengan suntikan lima eks Macan Kemayoran, Maung Bandung berharap paceklik gelar juara bisa berakhir musim ini. Dan, bobotoh mungkin tak akan peduli meski pencapaian itu diraih ketika rasa Macan ada di tubuh Maung.

“Latar belakan saya sebagai mantan pemain Persija, saya kira tidak perlu dipermasalahkan. Saya sekarang berada di Persib dan sudah sewajarnya memberikan kontribusi yang maksimal buat klub yang saya bela,” tandas Ilham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar